Google

Kamis, 10 Juli 2008

Wal-Mart Mencari Pembeli Eropa

Dengan toko yang tersebar di Inggris dan Jerman, Wal-Mart membawa gaya ritel Amerika kepada pembeli Eropa. Dengan posisi sebagai jaringan ritel terbesar di dunia, dengan $165 miliar penjualan global, Wal-Mart memasuki inggris dengan membeli jaringan Asda, yang beroperasi di lebih dari 230 toko di seluruh negara tersebut. Wal-Mart ingin penjualannya dil uar AS memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap pendapatan penjualannya secara keselruuhan, dan Eropa adlaah daerah yang menarik untuk peritel yang telah mengenal bisnisnya dengan baik.

Wal-Mart yang berpusat di Arkansas mulai menggoyang peritel Inggris dengan melakukan pemotongan harga, meningkatkan pilihanm dan mempromosikan pelayanan yang ramah. Karena peritel Inggris terbiasa dengan marjin laba yang tinggi, rumus Wal-Mart yang melakukan penetapan harga dengan markup yang rendah telah memberikan tekanan pada jaringan pesaing seperti Tesco dan bahkan membuat toko-toko kecil lebih menderita. Wal-Mart memicu perang harga di produk makanan dan kategori produk lainnya, membuat kompetitor terseok-seok untuk menyamai atau mengalahkan harga Wal-Mart. Melalui Asda@home, situs belanja Internet Eropa Pertama, Wal-Mart memperluas mereknya sebagai peritel berharga murah untuk mencapai pembeli di negara lain.

Akan tetapi, di Jerman, Pemotongan harga secara besar-besaran merupakan hal yang biasa, sehingga Wal-Mart menekankan strategi persaingannya di sana melalui pelayanan dan pilihan. Banyak toko-toko di Jerman yang memiliki pilihan barang yang lebih sedikit dari Wal-Mart.

Kuantitas bahan makanan yang sangat banyak mulai dari buah-buahan segar dan sayuran hingga daging dan keju di outlet wal-Mart di Dortmund dan kota-kota lainnya, merupakan keajaiban kecil yang membuat para pembeli ternganga. Seperti di AS, toko-tokoWal-Mart di Jerman juga menyediakan mainan, pakaian, peralatan, serta produk rumah tangga dan produk untuk keperluan pribadi. Pelayanan konsumen juga merupakan suatu daya tarik seperti juga pilihan, karena pelayanan di toko-toko Jerman lebih tidak ramah dan tidak personal. Dua kelemahan tersebut, pilihan dan pelayanan yang buruk, menyebabkan peritel Jerman terbuka untuk serangan persaingan yang agresif dari peritel internet dan juga dari Wal-mart.

Untuk memasuki pasar Jerman, Wal-Mart membeli sembilan puluh lima toko dari dua jaringan lokal dan menggantungkan bendera Amerika dil uar setiap toko untuk mengumumkan perubahan manajemen. Kemudian Wal-Mart memulai proyek renovasi besar-besaran untuk memperluas dan memodernisasi setiap outlet. Akan tetapi, renovasi berjalan dengan lambat. Dalam waktu tiga tahun setelah akuisisi, kurang dari sepertiga toko-toko yang diakuisisi selsesai direnovasi. Toko yang telah direnovasi benar-benar lebih luas dan mengundang, dengan jalur-jalur yang lebih lebar, lampu yang lebih terang, danllebih banyak rak yang dapat dijangkau dan dipenuhi dengan barang – semua membantu meningkatnan penjualan. Hanya sedikit toko Jerman yagn mengizinkan pembayaran secara kredit, sehingga Wal-Mart dengans ukses menarik pembeli dengan menerima kartu kredit. Para pembeli di Jerman juga senang dengan kenyataan bahwa mereka tidak perlu memasukkan sendiri barang-barang yang mereka beli ke dalam kantung atau kenyataan bahwa mereka tidak perlu membayar kantung palstik di Wal-Mart, kemudahan yang dianggap remeh oleh para pembeli AS.

Perubahan yang tampak nyata selain dari perubahan fisik atalah perubahan manajerial. Manajer di setiap toko Wal-Mart melakukan pertemuan stag secara harian untuk menceritakan keunggulan produk baru dan memotivasi personil toko. Sebagai contoh, manajer toko di Dortmund, Jerman, mengenakan pakaian pelaut ketika mengumumkan pengenalan produk hadiah bertema laut yang baru. Mengetahui bahwa pelayanan konsumen disorot dalam iklan jaringan toko di televisi, manajer toko di Jerman mendukung dilakukannya pelayanan yang baik dengan memelihara kinerja yag baik dan jalur komunikasi yang terbuka. Akan tetapi, bahkan pelayanan yang baik tidak dapat menutup toko-toko yang jelek, sehingga Wal-Mart harus mempercepat renovasi jika menginginkan para pembeli di Jerman utnuk kembali dan membeli - lagi dan lagi.